Saya ingin mengulas sebuah artikel dari internet. Artikel ini ditulis oleh seorang cewek, bernama Kristen Clark dengan judul “Woman and Masturbation: Talk About It Openly”. Dalam artikelnya, Clark menceritakan perjuangannya melawan masturbasi yang dimulai semenjak dia duduk di bangku SMA. Sempat juga dia bertanya pada Tuhan, mengapa hasrat seksualnya yang besar bisa dianggap sebagai pemberian, sedangkan dirinya tidak sanggup untuk melawan keinginannya melakukan masturbasi. Hal ini terus menjadi pergumulan dirinya sampai ia menemukan sebuah buku yang merubah dirinya, yaitu sebuah buku karangan Joshua Harris yang berjudul “Sex is Not the Problem, Lust Is”. Dalam buku ini, Kristen menemukan bahwa kesalahannya terletak pada pandangan pribadinya tentang seks itu sendiri. Dia selama ini memandang hasrat seksual sebagai dosa yang selalu akan menjauhkannya dari Tuhan. Namun buku Joshua Harris mampu mengubah pandangannya tentang hasrat, gairah seksual dan membawanya pada penyerahan diri kepada Tuhan. Perlahan namun pasti pemahaman itu mampu mengalahkan keinginannya yang besar untuk melakukan masturbasi.
Kristen Clark menjelaskan bahwa pandangan sekuler saat ini mengibaratkan keinginan seks layaknya balon yang akan meletus. Jika keinginan itu tidak segera dilampiaskan, terlebih bila tekanan keinginannya berlebihan, maka akan berbahaya. Namun bila manusia harus selalu melampiaskan keinginannya tanpa melatih atau mendisiplinkan dirinya, maka manusia akan merendahkan harkat martabatnya setara dengan binatang. Padahal manusia diberi kemampuan untuk mengolah keinginan atau gairahnya, terlebih karena Tuhan telah memberikan Roh Kudus untuk membantu kita. Pada akhirnya kembali pada keputusan kita, apakah kita mau mengolah diri kita secara baik dan benar atau hanyut terbawa arus gelombang nafsu. Clark juga menjelaskan bahwa ada tiga alasan mengapa masturbasi menjadi masalah bagi perempuan-perempuan kristiani.
Kontributor: Lucia Wahyuni, alumni Adorable Eve
Image : http://dirtygirlsministries.com/
Comments