Selanjutnya, dalam perjalanan menjadi dewasa, kita harus bisa membuat keputusan sendiri berdasarkan yang nilai-nilai mana yang benar dan mana yang salah. Artinya, kita harus bisa mengelola informasi dari berbagai sumber yang ada dan yang kita terima, termasuk media sekuler, dan tahu apa yang benar dan yang tidak benar. Bagi kita yang sudah pernah mendengar Teologi Tubuh St. Yohanes Paulus II, apalagi mempelajarinya, tentu sangat beruntung karena sudah mengetahui kebenaran-kebenarannya. Dan sebagai murid Kristus, kita pun dipanggil untuk mewartakan kebenaran dari nilai-nilai keutamaan ajaran teologi tubuh ini.
Ada yang bilang, “Aah ajaran ini susah dan terlalu idealis!”. Sementara kita perlu pahami bahwa dorongan seksual itu adalah normal dan bagus karena memang diciptakan Tuhan dalam tubuh manusia. Oleh karena itu, mengetahui dan memahami nilai-nilai keutamaan dari kebenaran tersebut adalah tahap pertama yang perlu kita lakukan. Tahap keduanya adalah mempraktekkan nilai-nilai keutamaannya itu dalam kehidupan sehari-hari. Apa yang kita harus lakukan bila dorongan seksual tersebut muncul?
Stephen Covey, penulis “7 Habits of Highly Effective People”, bilang bahwa “Between stimulus and response is our greatest power – the freedom to choose”. Artinya di tengah dorongan dan perbuatan kita itu ada sebuah “ruang”; – dan dalam ruang itulah terletak kebebasan kita, dimana kita memiliki kebebasan untuk memilih. Tuhan menciptakan kita berbeda dari makhluk binatang oleh karena kita memiliki kebebasan ini. Untuk itu kita harus sadar dengan kekuatan yang kita miliki ini.
Saya juga mau share; cara praktis yang bisa kita lakukan ketika dorongan seksual itu muncul. Ada yang bilang berdoa atau lakukan suatu aktifitas lain. Itu bagus, dan kalian juga bisa coba trik ini, cobalah untuk menarik nafas. Dengan cara menarik nafas itu, maka kalian akan menambahkan ruang antara dalam dorongan seksual itu dan perbuatan atau tindakan atau action. Bahkan ada juga yang menarik nafas dan menghitung satu sampai sepuluh. Cobalah cara-cara tersebut, atau bandingkan dengan cara-cara kalian sendiri dan lihat yang mana lebih cocok.
Demikianlah sharing saya kali ini. Kita sudah membahas kalau seks bebas itu sebenarnya banyak diinspirasikan oleh media untuk memajukan bisnis mereka. Lalu setiap kita sebenarnya punya kemampuan untuk menguasai diri sendiri – kekuatan untuk memilih yang baik dan benar, yaitu kehendak bebas yang diberikan Tuhan. Dan terakhir, temukanlah caramu sendiri untuk mengontrol keinginan seksualmu sendiri.
Terima kasih dan Tuhan memberkati.
By Albert Suryadi dari Sydney, Australia
Comments