Manfaat kedua dari mempertahankan kemurnian seksual atau keperawanan dan keperjakaan adalah tidak adanya tekanan psikologis atas ekspresi hubungan intim tanpa komitmen. Pernahkah kita berpikir bahwa dengan melakukan hubungan seks pra nikah maka kita jadi terikat dengan pasangan kita secara fisik, emosional dan spiritual? Bayangkan jika kita dan pacar kita itu lalu berpisah, bukankah perpisahan itu akan membawa tekanan psikologis bahkan trauma berkepanjangan pada diri sendiri? Oleh karena itulah, Tuhan menciptakan hubungan seks dalam konteks perkawinan, sebagaimana alasan-alasannya dijelaskan dalam Theology of the Body nya Santo Yohanes Paulus II, dengan tujuan utama agar manusia mencapai kebahagiaan yang sejati dalam perjalanan hidupnya dan dilepaskan dari segala konsekuensi negatif dari akibat hubungan seks tidak bertanggung jawab.
Manfaat ketiga adalah kita tidak perlu takut akan kehamilan yang tidak diinginkan. Seperti diketahui, cukup banyak kehamilan di luar nikah sekarang ini. Padahal banyak efek negatif yang mengelilingi sang ibu, sang bayi, dan masyarakat sekitar. Umumnya bayi yang lahir dari kehamilan yang tidak diinginkan memiliki berat badan yang rendah dan terbuka pada berbagai komplikasi. Belum lagi si ibu memiliki beban psikologis, apalagi jika pernah mencoba menggugurkan kandungannya. Sang ibu bisa teringat kembali masa-masa ketika ianmencoba menggugurkan kandungannya dari waktu ke waktu. Hal tersebut memberi dampak beban psikologis berkepanjangan baginya. Masyarakatpun akan merasakan dampaknya juga karena masyarakat diharapkan untuk memberikan dukungan kepada keluarga-keluarga hasil dari kehamilan pra nikah ini.
Manfaat terakhir dari kemurnian seksual sebelum pernikahan atau menjaga keperawaan dan keperjakaan adalah kepuasan perkawinan yang lebih terjamin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan tidak melakukan seks pra nikah, pasangan suami istri dapat memiliki kehidupan seks yang lebih memuaskan dibandingkan dengan pasangan yang sudah melakukan seks pra nikah. Perkawinan menjadi sekolah kehidupan untuk melatih otot kehendak, membangun kesetiaan dan ruang pemberian diri yang tidak berkesudahan. Pasangan suami isteri dapat lebih menginspirasi makna hubungan seks untuk bereproduksi dan relasi keintiman yang terus terbangun, dimana inspirasi ini menjadi hilang dalam pasangan yang melakukan seks pra nikah.
Beberapa tips buat kamu-kamu yang ingin mempraktekkan kemurnian seksual atau ingin terus menjaga keperawanan dan keperjakaannya: 1. Percaya bahwa bahwa seks itu adalah sesuatu hal baik, benar dan indah di mata Tuhan dalam konteks pernikahan. Salah satu tujuannya adalah untuk melindungi diri kita dari kesedihan dan kehancuran. Intinya untuk kebahagiaan kita sendiri. 2. Bergaullah dengan teman-teman yang juga menjunjung nilai-nilai kemurniaan seksual, keperawanan dan keperjakaan. 3. Hindari kegiatan-kegiatan, suasana-suasana, atau aktifitas-aktifitas yang dapat merangsang keinginanmu untuk melakukan hubungan seks di luar pernikahan. 4. Berteman sebanyak-banyaknya, kembangkan potensimu dan beri sumbangsih yang positif kepada masyarakat, bangsa dan negara yang kita cintai ini.
Dengan demikian, harapannya kita dapat memaksimalkan kemampuan kita untuk menjaga kemurnian seksual, mampu menjaga keperawanan dan keperjakaan kita, terhindar dari seks pra nikah dan menikmati kebahagiaan yang sejati.
Kontributor: Lucia Wahyuni, alumni Basic Program 2016
Sumber: http://www.reallifeanswers.org/family/marriage-preparation/the- benefits-of- chastity-before- marriage dengan pengubahan http://www.pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/lain-lain/Data- dan-Informasi- Kesehatan-Profil-Kesehatan-Indonesia- 2016-smaller- size-web.pdf
Comments