Just my personal thought. Pernahkah kita berpikir kalau mantan bisa membuat kita
berkembang menjadi pribadi yang lebih baik lagi?
Katakanlah seperti ini, dulu sebelum kita kenal yang namanya pacar ataupun
mantan, kita mungkin berpikir kalau di dunia yang kita tinggali ini, kita akan
langsung menemukan soulmate kita. Sosok yang kita idam-idamkan untuk menjadi
pendamping hidup. Sosok yang mempunyai kriteria seperti yang kita inginkan.
Namun, sering kali yang terjadi tidak seperti impian itu. Kita harus jatuh bangun
terlebih dahulu, jatuh cinta berulang kali, patah hati berkali-kali, sampai akhirnya
menemukan The One bagi kita. Acap kali, saat kita patah hati, kita diliputi oleh
emosi dan pemikiran negatif terhadap mantan. Entah itu dia sosok yang tidak
setia, dia sudah tidak sayang lagi, dia tidak memiliki hati, sampai dengan perasaan
dendampun akan meliputi kita. Tetapi, pernahkah kita berpikir positif pada saat
kita sedang patah hati? Jujur, saya amat jarang berpikir positif ketika saya patah
hati. Saya lebih banyak berpikir negatif terhadap mantan. Namun demikian,
setelah lewat “masa berkabung” saya berusaha untuk kembali menjadi diri sendiri.
Saya berusaha untuk berpikir positif terhadap mantan maupun kepada diri sendiri.
Saya berusaha untuk menemukan akar masalah mengapa saya sampai putus dengan
dia. Kalau saya melihat kesalahan itu berasal dari diri sendiri, saya akan berusaha
introspeksi dan memperbaiki diri kedepannya, agar kesalahan yang sama tidak
terulang. Namun demikian, jika kesalahan berasal dari mantan, saya menjadikan
itu sebagai pengalaman dan pembelajaran bagi diri sendiri, agar di masa depan
tidak lagi terjebak dan tertipu oleh tipe orang yang sama.
Bagi saya, pengalaman patah hati perlahan-lahan membuat saya berubah. Berubah
untuk tentunya menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Saya mulai menyadari bahwa
untuk menemukan soulmate, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Kita
berhasil menemukan soulmate, sedikit banyak melibatkan pengalaman kita dengan
mantan. Coba bayangkan, jika kita tidak mengenal mantan, dapatkah kita langsung
menemukan pasangan yang tepat? Mungkin bagi segelintir orang hal tersebut dapat
dilakukan, tetapi pada umumnya, kita berhasil menemukan pasangan yang tepat
karena sebelumnya pernah berhubungan dengan mantan. Kita belajar untuk
mengenali pribadi seseorang dari mantan. Apakah orang itu tulus atau ngak,
apakah orang itu benar-benar mencintai atau hanya memanfaatkan. Apakah orang
itu benar-benar sosok yang kita butuhkan, itu semua dapat kita pelajari dari
adanya mantan. Dari adanya mantan pulalah, kita belajar mengenal bedanya love
dengan lust. Bagi saya, perbedaan antara love dengan lust dapat terlihat jelas
berkat mantan. Sebelumnya, saya tidak dapat membedakan antara love dengan
lust. Tetapi berkat adanya mantan, perlahan-lahan, saya dapat membedakan kedua
hal itu. Bagi saya perbedaan yang paling jelas adalah saat melihat fokus kita dalam
berpacaran. Saya berusaha untuk menganalisa segala pemikiran agar hubungan
dengan pacar benar-benar didasari oleh cinta. Dengan menganalisa segala
pemikiran, saya perlahan-lahan menjadi pribadi yang lebih baik. Karakter dan
perilaku pun perlahan berubah menjadi lebih baik lagi. Semua ini terjadi karena
hadirnya mantan dalam hidup.
Kontributor: Lucia Wahyuni, Alumni Basic Program dan Adorable Eve
header.all-comments