top of page

Be a Wonder Woman!

Writer: Domus CordisDomus Cordis

Sebagai perempuan lajang masa kini tentunya kita memiliki ‘kegalauan’ tersendiri dalam ‘masa penantian’ yang dirasakan semakin hari semakin membosankan atau memuakkan untuk dijalani. Hal ini mungkin tidak berlaku untuk semua perempuan lajang, namun apabila ada di antara kamu yang membaca artikel ini dan merasakan hal yang sama seperti yang saya sebutkan di atas, maka artikel ini adalah untuk kalian.

Disney Princess to a Wonder Woman

Di masa kecil, kamu pernah ngebayangin nggak sih untuk bisa menjadi seorang putri layaknya Disney’s princess? Dalam bayangan banyak orang, Disney’s princess pasti cantik, berpakaian gaun indah, kaya, lalu ada pangeran ganteng yang siap sedia menyelamatkan, bukan? Yang berkesan bagi saya dari deretan para puteri-puteri Disney itu adalah pada awalnya semua Disney’s princesses, ketika masih lajang memiliki hambatan atau tantangan dalam hidup mereka. Kita ambil contoh saja Mulan. Sebelum menjadi tunangan Jendral Li Shang, Mulan memberanikan diri menyamar sebagai salah satu pemuda China yang mengabdikan diri untuk berperang melawan Bangsa Huns. Beliau seorang perempuan pemberani dan pantang menyerah dalam berlatih dan menunjukan integritasnya sebagai tentara perang. Contoh lain, Tiana sebelum menjadi istri Pangeran Naveen. Tiana adalah sosok yang memegang teguh impiannya untuk mewujudkan restoran ayahnya yang telah meninggal. Hampir seluruh waktu dan uang Tiana diberikan untuk berusaha membuat impiannya itu tercapai. Ada kesamaan dalam dua tokoh Disney’s princesses tersebut. Mereka semua dalam masa lajangnya sama sekali tidak berpikir bahwa tujuan atau impian mereka akan tercapai sesudah mereka memiliki pasangan. Mereka tidak menunggu sampai pangeran mereka hadir dalam hidup. Mereka ingin menjadi penyelamat bagi keluarganya sekaligus hero untuk dirinya sendiri. Mereka terus memegang impian atau tujuan mereka. They always believe in themself and start to do something!

Saya teringat pula pada film yang baru-baru ini ditayangkan di bioskop di seluruh dunia: Wonder Woman. Film ini sungguh menggugah hati saya sebagai seorang perempuan. Kita sebagai perempuan lajang perlu memiliki hati yang berani, keinginan yang kuat untuk menjadi apa yang kita mau dan belas kasih untuk peduli kepada sesama. We own this to ourselves, ladies, since we were born!

Oleh. RLY, anggota Domus Cordis dan peserta Basic Program 2016

Image : Gal Gadot

 
 
 

Comments


©2025 Teologi Tubuh oleh Domus Cordis            

bottom of page