Jeanne D’Arc adalah pahlawan perempuan Perancis yang lahir di tahun 1412. Dia dikenal sebagai gadis buta huruf yang diberi karunia penglihatan (vision). Karunia itu sangat membantu pasukan Perancis dalam memenangkan pertempuran merebut kembali wilayah Perancis dari tangan Inggris dan Burgundi di tengah perang seratus tahun. Jeanne bahkan ikut terjun ke medan pertempuran dengan memakai baju zirah perang seperti lelaki, menghunus pedang, membawa pataka (banner) dan umbul-umbul. Setelah beberapa kemenangan dalam pertempuran, Kerajaan memerintahkan agar pasukannya mundur. Dalam proses itu pasukan Jeanne terkepung dan dia tertangkap lalu dimasukkan ke dalam penjara.
Jeanne dimasukkan dalam penjara sekuler dimana para penjaganya adalah para lelaki. Jeanne mengajukan permohonan agar dipindahkan ke dalam penjara Gereja dengan para biarawati sebagai penjaganya, namun permohonannya itu ditolak. Jeane setuju mengenakan pakaian perempuan namun beberapa hari kemudian seorang bangsawan Inggris berusaha memperkosanya. Pakaiannya kemudian dicuri sehingga dia tidak memiliki pakaian untuk dikenakan. Untuk mempersulit para penjaga dalam penjara melakukan pelecehan seksual terhadapnya maka Jeanne mengenakan pakaian baju zirah militernya dengan cara mengikatnya menjadi satu dengan tubuhnya.
Lewat proses pengadilan yang tidak adil, Jeanne dijatuhi hukuman mati dengan cara diikat pada sebuah tiang yang tinggi dan dibakar hidup-hidup. Jeanne mengenakan pakaian perempuan saat pelaksanaan eksekusi tersebut. Dia meminta diletakkan sebuah salib di depannya dan berulang kali dengan suara keras menyebut nama Yesus dan berdoa kepada orang kudus di Surga. Jeanne wafat hari itu pada 30 Mei 1431 di usia 19 tahun. Algojo yang mengeksekusinya bernama Geoffroy Therage berkata bahwa dia, “…sangat takut dikutuk karena telah membakar seorang perempuan suci”
Kontributor: Lucia Wahyuni, alumni Adorable Eve 2016
Editor: Lidwina Sisilia
Sumber :
Comments